Untuk D

Apa kabar?
Hari ini kau datang (lagi) menyapaku. Aku baik.
Mengenalmu hampir empat tahun lalu. Menjelajahi sepenggal dunia. Penuh cerita.
Ingatkah janji kita?
Tawa dan tangis, susah dan senang dilalui bersama. Hanya maut yang memisahkan. Klise. Tapi itulah kita.
Mencoba mengulurkan tangan menggenggamku. Menyisipkan lembaran kata.
Aku tak berani menatapmu. Apalagi membaca setiap kalimat yang terurai. Hanya sesekali mencoba mengiyakan. Kamu selalu begitu. Membuat setiap rasa dihatiku bereaksi dengan ucapanmu.
Taukah kamu?
Pernah saat malam menghampiri aku menangis. Memanjatkan do’a panjang dan mendaftarkan namamu dalam list-nya. Rabbi, jika suatu hari aku jatuh, jangan pernah kabulkan pintaku untuk jauh darinya. Jauh darimu D.
Pernahkah kau bertanya tentang hatiku?
Tentang aku yang belajar hidup dan kehidupan darimu.
Alur cerita yang mundur ke masa tiga tahun silam. Aku menangis dalam pelukanmu.
Kini bagaimana?

Aku kembali memainkan cincin bermata hati di jari manisku.
Aku rindu D.. dalam sesak yang menahan airmataku.
Selalu ada sebait do’a untukmu dan mereka.

Kau disana D.
Menempati salah satu sudut hatiku. Istimewa. Tak terganti.

26.07.2011, 16.07

Comments

Popular posts from this blog

Friend Love Ship ~ Ifa Avianty

Senja Bersama Rosie ~ Darwis Darwis

Ferry Spot ~ KMP Tenggiri