#after the deadline

Menjelajahi toko buku. Istilah kami, CUCI MATA.
Kedengarannya agak aneh. Buatku, sangat menyenangkan.
Berkeliling ke tiap rak, menemukan sebuah buku dan membawanya pulang sebagai teman sebelum tidur. :) (jangan lupa dibayar dulu)
Aku pecinta novel.
Sempat bosan dengan kisah cinta, dan beralih mencari beberapa kisah yang jauuuuuuh lebih menarik daripada cinta itu sendiri. Persahabatan misalnya, atau perjuangan… hm..m…

Yah!
Aku bosan dengan cerita cinta yang adaaaaaaa saja ceritanya. Mungkin bagian dari kenyataan dunia nyata . Bukan antipati. Tapi miris.
Cinta yang hanya bisa mengumbar. Cinta yang hanya mengutarakan. Cinta yang tak mampu menyadarkan. Cinta yang sempit dan menyempitkan. Cinta yang membenarkan dan menghalalkan segala cara. Cinta yang tak memberi pemahaman. Cinta yang mengajarkan duniawi. Cerita cinta yang jenuh.
Membaca resensi beberapa novel. Bukan sok mengkritisi. Tapi bisakah memberikan tulisan yang mengajarkan cinta yang baik? Cinta yang tulus. Cinta yang hakiki.
Kebanyakan ya seperti itu tadi. Cinta yang begini… begitu… cinta yang glamor… ish.. kadang mengerutkan kening saat membaca resensinya. Bisa-bisanya lulus seleksi si penerbit.
Tak salah kalo aku jadi pemilih. Siapa yang nulis, siapa yang jadi penerbit, gimana ceritanya, alurnya, bahasanya, kalo perlu titik komanya sekalian.

Barteran novel dengan komandan malah membuatku geleng-geleng, aku bawa tiga, dia bawa lima. Parahnya lagi belasan buku masih tersampul rapi dengan cap toko buku mengantri untuk dibuka. Ffuh… hutang bacaku tambah banyak saja.

(cont...)

Comments

Popular posts from this blog

Friend Love Ship ~ Ifa Avianty

Senja Bersama Rosie ~ Darwis Darwis

Ferry Spot ~ KMP Tenggiri