Si Merah

Si merah.
Salah satu yang papa tinggalkan, salah satu yang begitu berkesan.
Dan malam ini aku mengingatnya.

Si kecil yang lucu dan manja.
Yang selalu ke jenguk sebelum berangkat sekolah.
Yang akan ku buatkan api unggun sebagai penghangat di malam hari.
Yang senang jika lehernya ku elus. Manja.
Yang senang bermain dan berlari-lari di halaman rumah.
Yang akan merengek dimalam hari. Berteriak di jam 3 pagi. Membuat gaduh seisi rumah. Panik. Jangan sampai si merah tak mendapatkan yang ia mau.

Haha,
Aku rindu masa itu.
:)

Mama terbangun, dan akan membangunkanku ketika si merah sudah berteriak manja di depan rumah. Dia menunggu tepat didepan pintu. Menunggu sebotol kecil bubur hangat yang sudah dihaluskan dan agak cair. Makanan kesukaannya. Dia akan diam jika sudah selesai meminumnya. Lalu kembali tidur dekat api unggunnya dan esok malam melakukan lagi hal yang sama di jam 3 pagi. :)

Aku terngiang masa itu.
Kadang terasa menyebalkan. Namun ketika aku kehilangan si merah, aku tau rasanya itu. Walau hanya sekitar satu bulan si merah membuat gaduh dan membangunkan seisi rumah, si merah jadi kenangan yang begitu berbeda.

Saat tak ada lagi si merah. Si kecil dan lucu. Si manja.
Hanya kadang masih suka melihat botol susu kecilnya. Mengingat saat si merah dengan penuh semangat menghabiskannya dan akan memaksa meminta tambah saat ia masih lapar. Ya, ia selalu mendapatkan apa yang ia mau!

Merah,
Titip rindu buat papa y..
:)

Home, 12.02.2011, 23:08
Aku rindu teriakan manjamu kecil..


Kenangan lama yang ku buka kembali dan ingin ku bagi... ;)

Comments

Popular posts from this blog

Friend Love Ship ~ Ifa Avianty

Senja Bersama Rosie ~ Darwis Darwis

Ferry Spot ~ KMP Tenggiri