Posts

Showing posts from 2014

Lapak Semesta #1

Image
Sebelumnya perkenalkanlah, kami adalah Agen Semesta. Kumpulan para pencinta aksara yang sedang belajar merangkai kata. Mencoba membuka jendela dunia bagi siapa saja. Bagi kami buku adalah sepenggal dunia yang mampu mengenalkan para pembacanya pada semesta, mengenal cerita baru tentang apa saja, bahkan mampu menjadi sebuah cerita tentang surga. Izinkan kami memberikan manfaat meski sedikit. Berbagi meski tak banyak. Bersuara meski serak. Kami hadir untuk menyatukan tiap beda menjadu padu pada kertas dan tinta. Dengan harapan, kelak kami bukanlah hanya seonggok daging yang diberi nama. Proudly present... Agen Semesta 1st event. LAPAK SEMESTA Lapangan Merdeka Ambon. Ahad, 23 November 2014. Pukul 16.00-18.30 WIT Lapak baca sederhana yang kami sediakan bagi para sahabat semesta. For Free :) Ajak tamang, sodara, tetangga, kenalan, nyong, nona samua untuk bergabung. Danke banyaaaa ^^ Fb: Sahabat Semesta Tw: @Sahabat_Semesta

Selamat Hari Lahir Lelaki Oktoberku

Image
Untuk dia yang mencintaiku dengan utuh. Seutuh rinduku padanya hari ini. Seutuh kenangan pada lebih dasawarsa silam. Untuk dia yang mencintaiku dengan tulus. Setulus peluh atas seluruh perjuangannya untukku. Setulus senyum di 13 tahun lalu. Untuk dia yang mencintaiku sejak pertama. Lelaki yang tak sempurna namun sempurna mencintaiku. Lelaki biasa yang cintanya membuatku merasa hebat. Lelaki yang dalam diamnya mencintaiku tanpa batas. Selamat hari lahir lelaki oktoberku. Lelaki yang membuatku jatuh cinta pertama kali dan berkali-kali.   Semoga Allah senantiasa mencintaimu. Melapangkan tempat tinggalmu. Menerangi dengan cahaya-Nya.  Hingga kelak kita berkumpul lagi di Firdaus-Nya, aku akan tetap menjadi perindumu. Peluk rindu, cahayamu ~ Nurul

lelaki oktober

Tentangmu aku sanggup merangkai aksara, tapi ketika oktober datang, aksaraku hanya sampai pada satu kata. Rindu. Pada oktober kau buat jutaan kenangan. Bagaimana aku akan berhenti mengenang jika jutaan itu baru aku lalui di oktober yang ke-13 kali ini. Aku rindu untuk ke sekian kali, meski tak pernah aku bisikkan ke telingamu, aku rasa kamu tau tentang itu. Kamu selalu tau, meski di depanmu aku mengelak. Untuk lelaki oktoberku, yang membuatku jatuh cinta pertama kali dan berk ali-kali. Aku rindu, sungguh rindu... ~ Adakah rindumu untukku?
“Karena kita beda. Aku benci kalimat itu.” “Kau ini, datang jauh-jauh hanya untuk mengomel.” “Kenapa beda itu jadi ukuran? Seolah-olah ada tembok. Semakin tinggi temboknya jika perbedaannya semakin banyak. Semakin gak boleh bersama.” “Kau lucu saat mengomel.” “Mengapa ukurannya harus sebanyak apa kesamaannya?” “kau tau bagaimana bentuk wajahmu saat mengomel?” “kenapa manusia menjadikan perbedaan sebagai pemisah?” “Matamu akan membesar, seluruh otot pipimu bergerak mengikuti irama ocehanmu, lalu sesekali wajahmu akan memerah saat kau menahan marah.” “kenapa dua orang yang berbeda harus berpisah?” “Meski sesungguhnya kau tak pernah benar-benar marah. Kau hanya seseorang yang selalu kritis akan sesuatu yang nampak tak nyaman dimatamu.” “Kenapa harus ada perbedaan?” “Dan kau tak akan berhenti bertanya sebelum aku mulai menjawab. Iya kan?” “Jawab saja pertanyaanku Mas...” “Dari sudut mana kau melihat perbedaan? Jika kau melihat perbedan sebagai pemisah, jurang d

#db

Image
empat tahun menemaniku dan setelah kau menghilang, aku sungguh rindu.. :'(

Story of jilbab

6 tahun silam sy memutuskan berjilbab. Entah karena hidayah apa. Ingin saja. Padahal kondisi saat itu baju yang panjang hanya segelintir. Pas-pas-an.  Mungkin juga karena sy dikelilingi para jilbaber yang secara tidak langsung mempengaruhi cara sy berjilbab hingga kini. Grateful to have you ukhti.. uhibbukumfillah Berjilbab itu keputusan. Buat sy keputusan yang agak mencengangkan. Hehe.. pandangan setiap orang tentang jilbab tentu berbeda. Sy hidup dalam lingkungan yang mengenakan jilbab untuk acara tertentu, pengajian atau melayat misalnya. Maka sy pun tak mengenal  jilbab sebagai suatu kewajiban saat itu. Ia hanya sekedar kain penutup kepala yang dipakai pada saat-saat tertentu saja. Iya... berjilbab itu pilihan. Pilihan yang tak perlu menunggu kesiapan. Kita tak akan pernah siap jika tak memaksakan diri untuk siap. Jika nanti takut buka pasang, itu bukan karna ketidaksiapan, tapi karna kita tak belajar memaknai jilbab. Jika takut karena merasa belum cukup baik, itu bukan

Tuhan Maha Romantis ~ henoviqbal, OST Novel Tuhan Maha Romantis

Image
ku bicara pada udara yang tak pernah pahami rasa rindu setengah mati mendera hati ku bicara pada bulan purnama yang tak pernah selalu ada seperti dirimu, yang jauh dariku kini semua tlah usai jarak telah luruh rindu telah kita sulam menjadi temu Tuhan-lah yang Maha Romantis tuliskan kisah fantastis pertemukan kita, lalu bersemilah cinta Tuhan-lah yang Maha Romantis tuliskan kisah fantastis menyatukan gambar kita, dalam bingkai yang apa adanya ku bicara pada bulan purnama yang tak pernah selalu ada seperti dirimu, yang jauh dariku kini semua tlah usai jarak telah luruh rindu telah kita sulam menjadi temu Tuhan-lah yang Maha Romantis tuliskan kisah fantastis pertemukan kita, lalu bersemilah cinta Tuhan-lah yang Maha Romantis tuliskan kisah fantastis menyatukan gambar kita, dalam bingkai yang apa adanya ketika ekspresi rindu adalah do’a semua cinta adalah jalan surga Tuhan-lah yang Maha Romantis tuliskan kisah fantastis pertemukan kita, lalu bersemilah cin

Melepaskan. Dilepaskan (2)

Aku mencintaimu sejak dulu. Sejak remah roti pertama di ujung koridor kelas. Aku mencintaimu sejak dulu. Sejak malam dengan api unggun di rerumputan hijau halaman sekolah. Aku mencintaimu sejak dulu. Sejak hujan merapal harum aspal sepanjang perjalanan pulang. Sejak itulah aku mencintaimu. Dalam diam berkepanjangan. Dalam doa tak berkesudahan. Hari ini cinta itu masih sama. Bahkan mungkin semakin meninggi menembus mimpi. Tapi hari ini aku ingin mencintaimu lebih. Sejak pertama aku mencintaimu, aku hanya belajar tentang diam. Aku hanya belajar mencintai tanpa mengasa dalam rasa. Tapi aku lupa belajar tentang satu hal. Melepaskan. Maka biarkanlah kali ini aku memahami itu dengan cara ku. Jika kau tanya kenapa, akan ku jawab dengan sederhana. Karna kamu bukan milikku, bukan milik siapapun, kecuali Pencipta mu, Pencipta kita Aku tak sanggup bertingkah pemilik hingga lupa pada pemilik sesungguhnya. Kelak jika takdir baik mempertemukan kita, maka akan ada saatnya. Saat

Melepaskan. Dilepaskan

Jadilah diam. Jadilah tenang. Jadilah prinsip. Jadilah ratu. Jadilah senyum. Jadilah bahagia. Berjanjilah. Akan baik-baik saja. Akan tetap menjalani hidup sebagaimana mestinya. Akan tetap menikmati hidup. Akan tetap ramai. Akan tetap utuh. Akan tetap berdiri. Akan tetap mendoakanku. Akan tetap percaya. Berjanjilah. Tidak akan ingkar. Tidak akan marah. Tidak akan menangis untukku. Tidak akan menyalahkan kisah. Tidak akan berhenti. Tidak akan patah. Tidak akan sendiri. Tidak akan lelah bermimpi. Meski tak lagi disini. Meski tak lagi kita. Meski tak lagi saling menggenggam. Meski kita harus kembali ke cerita semula. Ramadhan ke-4 1435 Hijiriah  call me soon if you read this.

Selamat Datang Mei

Selamat datang yang terlambat.

Confession

You never see the way I looking to your eyes |  You never realise the love I feel inside |  Pain and sorrow than haunted me |  Cause words are left unsaid to you Sebenarnya bingung juga lagu ini dari siapa ke siapa. Iya kan? Pada akhirnya kalimat penutup kemarin hanyalah sebuah tanya. "Kenapa sekarang? Tak sedari dulu?" Kalau pertanyaan ini sebenarnya bukan buatmu, tapi buatku sendiri. Pada saat itu aku hanya yakin pada jawabanku. "Demi dirimu sendiri, jangan karena aku" Entah kau mengerti, entah tidak. Yang pasti kita berdebat tak penting lagi. Like always :') Pada satu titik, aku akhirnya merasa kehilanganmu. Merasa kehilangan seseorang yang ku ingin selalu ada tanpa perlu lelah merasa. Entah kamu? Aku merunduk lagi, meraba jawaban. Adakah aku salah? Untuk mencari pembenaran atas apa yang ku yakini sebagai jawaban terbaikku. Sesungguhnya setiap  perbuatan   tergantung niatnya.  Dan  sesungguhnya  setiap  orang  (akan dibalas) berdasarkan ap

tentang rindu

Hai Ri.... Aku merindukanmu belakangan ini. Tapi tak kunjung jemariku mengetik kalimat pesan pendek untuk mengobati rinduku. Aku rindu masa ketika kita menjadi bebas sebebas yang kita mau. Kita menjadi pelakon yang memainkan semua drama dengan alur yang kita ciptakan. Kita menjadi penikmat jalanan dengan pohon rindang dan terik matahari siang. Aku rindu Ri. Dan semakin rindu ketika ku tau. Jarak memisah dan waktu berlalu cepat. Tak ada lagi cerita tentang jalan panjang. Tak ada lagi kicauan tentang kehebatan dunia. Tak ada lagi diskusi tentang mimpi. Tak ada lagi cerita malam menjelang pagi tentang nostalgia masa SMA. Aku terlampau sibuk dengan rutinitasku. Dan kamu tenggelam dengan duniamu. Di sudut hati yang kita jalin, aku tau masih tetap ada namaku dalam doamu dan berbayang wajahmu dalam tengadah tanganku. Aku rindu.

To: D. Subject: Untold

Hai D. Apa kabar? Entahlah... (aku baru sadar kalau suka sekali menyebut kata yang satu ini. Entah) Kau tau, aku sedang bosan. Untuk yang kesekian kalinya. Aku bosan berbicara dengan siapapun, tapi apa mau dikata, aku bukan Nurul si pendiam :'D Aku juga bosan dengan rutinitas yang itu lagi, itu lagi. Aku bosan dengan segala rencana yang sudah aku buat. Aku bosan menulis, aku bosan merapal, aku bosan membaca. Dan pada akhirnya yang ada hanyalah aku butuh tempat untuk pulang, berdiam diri memeluk lutut di sudut kamar atau mungkin sambil menatap senja. Aku hanya ingin berhenti. Pada satu titik dimana aku bisa menikmati kembali dunia dan segala keruwetannya. Tanpa perlu merasa kehilangan diriku sendiri. Ya D. Aku ingin berhenti. Aku ingin me-reschedule kembali hidupku ke titik nol. Dimana aku masih mampu berhenti, menarik nafas, dan melangkahkan kaki kembali. Aku lelah D. Teramat lelah dengan diriku sendiri. Aku lelah menjadi takut. Aku lelah kehilangan pegangan. Dan hingga de

Perjalanan yang akan berhenti pada saat kembali

Image
Suatu hari kamu akan berhenti. Berhenti pada dia yang membuat duniamu membeku hanya dengan menatap wajahnya. Berhenti pada dia yang akhirnya mengalihkan seluruh perhatianmu hanya untuk mengagumi senyumnya. Berhenti pada dia yang mampu membuatmu berikrar: "dengan dialah akan ku akhiri perjalanan pendek ini, dan ku mulai perjalanan panjang hingga akhirnya aku kembali"
Hari ini aku ingin pulang lebih cepat. Menemuimu, menanyakan kabarmu. Bolehkah? Sekali saja, aku menangis di pundakmu tanpa alasan. Hanya ingin menangis melepas semua lelah yang sudah aku endap sekian lama.

To: Wink. Subject: Rumah Baru

Image
Selamat atas rumah barumu. Sempat bertanya-tanya kenapa si Plain You itu benar-benar plain. Undangan BBM semalam dan sedikit penjelasan aneh itu cukup untuk membuat rinduku terobati. Iyaaaaaa.... gue rindu. Puas lo.... :p Kangen berat sama tulisan-tulisan anehmu itu. You are inspired Wink . Baca tulisanmu bikin otak jadi tiba-tiba punya jutaan kalimat untuk dituangkan. Bikin mood nulis balik lagi. Jadi kangen lagi nyampah di dunia maya, terlepas dari seringnya kita nyampah di Socmed. Sebenarnya tulisan ini dibuat untuk membalas tulisan yang judulnya pelarian itu. Kenapa pulak judulnya pelarian? Aku ini pemimpi Wink. Sejak dulu. Sejak aku menyukai matematika. Sejak aku memakai kacamata. Sejak aku mengenal cita-cita. Sejak aku masih berseragam putih-merah. Tapi aku ya aku. Pemimpi yang penakut. Kau tau kalau aku ini mudah sekali menangis untuk hal-hal bodoh. Dan belakangan aku memberanikan diri mengejar semua mimpi itu (lagi). Jika kau tanya gara-gara apa? Salah satunya gara-