To: Wink. Subject: Rumah Baru

Selamat atas rumah barumu. Sempat bertanya-tanya kenapa si Plain You itu benar-benar plain. Undangan BBM semalam dan sedikit penjelasan aneh itu cukup untuk membuat rinduku terobati.

Iyaaaaaa.... gue rindu. Puas lo.... :p

Kangen berat sama tulisan-tulisan anehmu itu. You are inspired Wink. Baca tulisanmu bikin otak jadi tiba-tiba punya jutaan kalimat untuk dituangkan. Bikin mood nulis balik lagi. Jadi kangen lagi nyampah di dunia maya, terlepas dari seringnya kita nyampah di Socmed.

Sebenarnya tulisan ini dibuat untuk membalas tulisan yang judulnya pelarian itu. Kenapa pulak judulnya pelarian?

Aku ini pemimpi Wink. Sejak dulu. Sejak aku menyukai matematika. Sejak aku memakai kacamata. Sejak aku mengenal cita-cita. Sejak aku masih berseragam putih-merah. Tapi aku ya aku. Pemimpi yang penakut. Kau tau kalau aku ini mudah sekali menangis untuk hal-hal bodoh. Dan belakangan aku memberanikan diri mengejar semua mimpi itu (lagi).
Jika kau tanya gara-gara apa? Salah satunya gara-gara #PerahuKertas.
Aku jatuh cinta pada sosok Kugy. Pada impiannya. Pada apa yang ia kejar. Pada pilihan yang ia ambil. Pada realitas dan mimpi yang ia hadapi. Lalu aku juga jatuh cinta pada Remy. Jatuh cinta pada besarnya cinta Remy untuk Kugy. Jatuh cinta pada bagaimana Remy menjadi bagian paling penting bagi mimpi-mimpi Kugy melebihi sosok Keenan (menurutku).
Kalimat Remy untuk Kugy. How deep it is Wink :')
Aku ingin bermimpi lagi Wink, mimpi yang banyak. Taukah kamu, aku berhenti merapal mimpi-mimpi itu setahun kemarin. Berhenti menulis resolusi yang tak kunjung menemukan solusi. Membiarkan angin membawaku kemanapun ia pergi. Membiarkan hatiku membiru-abu-abu tanpa aku menghentikannya. Membiarkan waktu menyembuhkan semua rasa yang muncul sesukanya. Datang-pergi-dan tak pamit.

Kau tulis ia sebagai pelarian? Au ah gelap. Sesungguhnya aku juga belum paham arah pembicaraanmu itu kemana?

Awalnya keinginan resign itu muncul karena aku tak menemukan apa yang aku cari. Aku merasa kehilangan banyak hal, meski kau tau, kita tau, semua ini sebanding dengan apa yang kita terima. (iyakah?)
Lalu merasa seperti hidup di dunia lain. Dunia antah berantah. Sayangnya dunia yang tak menyenangkan. Bahkan kadang kala beban di pundak terasa terlalu berat untuk dipikul. Sendirian. Terlalu jujurkah?

Tentu saja tidak sekarang Wink? aku masih tau diri.
Setelah semuanya siap. Ketika semuanya siap. Semuanya Wink. Tanpa terkecuali. Aku, diriku, hatiku.

Dan jika hari itu tiba, aku tak lagi jadi pemimpi yang takut jatuh dengan mimpinya. Tak lagi takut jika ternyata takdir baik tak berpihak. Tak lagi takut lagi bahwa ternyata aku tak siap kehilangan setiap kenyamanan yang aku terima saat ini. Tak lagi takut untuk menjawab kerutan kening orang-orang yang akan mencerca betapa bodohnya aku melepas semua ini. Tak lagi takut bahwa aku akan menyesali setiap keputusanku. Mungkin tak akan berakhir indah seperti kisah #PerahuKertas.

Intro:
Sebenarnya aku lebih suka Kugy bersama Remy saja. Tapi jika Remy tak melepas Kugy, mungkin aku tak akan kagum dengan besarnya cinta Remy itu ;)

Aku ingin Wink. Suatu hari mimpiku berwujud nyata. Menjalaninya, tak lagi hanya merapalnya saja.

Saat ini. Inilah yang terbaik Wink. Ku biarkan mimpi-mimpiku itu menari di atas kertas resolusi yang ku tulis tiap tahun. Ku rapal ia dengan do'a yang selalu mampu menyesakkan airmataku untuk keluar. Mimpi mereka adalah mimpiku kini. Setelah semuanya siap, ketika aku pergi, aku tau aku meninggalkan jejak di pasir yang tak akan terhapus ombak.

Kau akan mendoakanku kan? Awas kalau tidak! :p

Oh ya, Wink.
Ingin sekali ku publish tulisanmu itu,
tapi setelah membaca BBM-mu semalam aku urung melakukannya.
Kenapa pula aku jadi mendukung argumentasi anehmu itu? Sudahlah.
Aku akan tetap menengok rumah barumu itu sesekali.
Kabari aku lagi jika ada tulisan yang dengan sengaja kau sebut namaku,
atau ada tulisan yang harus aku balas dengan menyampah d #CatatanKecil ku sendiri :p

Comments

  1. Kuucapkan selamat,
    kepada mereka yang masih bermimpi.
    padahal yang palsu hampir menjelma asli.
    dan yang asli lari entah kemana.

    kuucapkan selamat kepada kalian, para pemimpi.
    yang mengakar kuat pada pohon kehidupan,
    tak jua ia renta.

    kuucapkan selamat padamu, hai pemimpi.

    "Jika Dia berkehendak, apa yang tidak?"

    sependek itulah doaku padamu :*

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Friend Love Ship ~ Ifa Avianty

Senja Bersama Rosie ~ Darwis Darwis

Ferry Spot ~ KMP Tenggiri