Posts

Showing posts from June, 2015

#NulisRandom2015 #4 #30harimenulishujan #Day4

Hujan Pertama di Bulan Juni Kamu hanya perlu menikmatinya. Menutup mata sembari mengikuti irama tariannya. Meresapi dalam dalam nyanyiannya. Bila akhirnya hatimu gerimis bersama gerimisnya. Bila akhirnya pelupuk matamu basah bersama derasnya.. Larutlah. Tengadahkan tangan dan biarkan rintiknya menempus telapak. Berbisik tentang rindu yang sesak, tentang mimpi yang mengendap. Lalu seolah sedang memutar ulang cerita-cerita tentang kenangan. Gigabyte yang sama. Langit yang sama. Biru-abu-abu yang sama. Hujan yang sama. Jika suatu hari kita bersua dan kamu bertanya mengapa aku tak pernah lupa, maka inilah jawaban yang aku punya. Karena aku tak pernah belajar tentang melupakan. Aku hanya belajar tentang melepaskan. Dua hal yang berbeda yang mungkin tak pernah kamu mengerti, karena kamu... pada hari tu... menjadi yang dilepaskan...  Aku tak ingin lupa, karena dengan mengingatmu adalah caraku merindukanmu. Aku belajar menikmati sepenggal duniaku tanpamu.  Aku memeluk semua

#NulisRandom2015 #3

Mungkin karena mimpi bukan tentang aku saja. Tapi tentang mereka yang ku sebut rumah. Tempat pulang. Tempat bersandar. Tempat rindu yang tak berkesudahan.

#NulisRandom2015 #2

Siang kemarin aku bermimpi. Aku menangis, memelukmu, kita memutuskan untuk saling melepaskan (entah siapa yang dilepaskan). Lalu aku pergi. Lalu aku melanjutkan hidup. Lalu aku kembali suatu hari, bahagia melihatmu bahagia. Semua itu dalam mimpi. Malam berikutnya Mama bertanya.  "dia?" Aku tak lagi mengelak.  "pernah" . Hanya itu jawabku. Masih bolehkah aku bertanya satu hal... Seberapa yakinkah kau saat itu?

#NulisRandom 2015 #1

Bertahanlah sebagaimana langit, karena ia tetap berada pada tempatnya dan menjadi tempat bergantung awan, petir, hingga bintang-bintang ~ Kurniawan Gunadi Ceritanya sajak #langit ini permintaan 'khusus' waktu beli Buku Hujan Matahari karya Mas Gun. Agak speechless ternyata Mas Gun mau-mau saja meladeni permintaan aneh ini.  Hehe.. *terimakasih. Bukunya keren abis* Sajak ini sebenarnya malah bikin saya banyak merenung, ngangguk-ngangguk sendiri dan menyadari banyak hal. Langit bukan hanya tempat yang indah-indah bernanung. Hujan, matahari, pelangi, awan, bintang, bulan, aurora..... tapi juga petir. Ya. Petir. Yang menggelegar kala hujan dan bikin saya ciut nyali semasa kecil. Si petir bergantung pada langit... Petir.... bergantung... pada langit.... Sampai saat ini saya kehabisan kata. Mungkin masih belum mengerti. Jika petir bergantung pada langit, lalu langit harus bagaimana?

#NulisRandom2015

Izinkanlah saya membersihkan sarang laba-laba di Blog ini. Well... setidaknya 30 hari kedepan Langit Semesta punya cerita lagi. Meski tetap absurd juga.. Haha Start today... Welcome June. Baik-baik sama saya ya...^^