Posts

Showing posts from August, 2015

Hujan Bulan Juni. Sebuah Novel

Image
Karena nungguin dia nongol di Toko Buku di Ambon itu kayak nungguin kamu... #eh nb: terpaksa pesan onlen sebelum mati penasaran

Dekat.

Image
Aku merasa kamu dekat. Tiba-tiba. Sudah sampai mana perjalananmu? Paris, Prancis. Pic by Hujan Semesta

Takut.

Image
Denmark. Pic by Hujan Semesta Aku takut menyebut namamu dalam doa. Rasanya candala. Takut jika aku patah. Gumpalan-gumpalan perasaan itu selalu ku sebut sebagai kagum. Hanya kagum. Pada sifat dan sikapmu. Juga cintamu pada-Nya. Sementara itu, cintaku pada-Nya ku bangun tertatih. Jatuh. Bangkit. Jatuh. Lalu bangkit lagi. Aku selalu berharap kelak bersama dia yang dapat menopang cintaku pada-Nya. Diakah kamu? Aku tak pernah tau. Belum saatku untuk tau. Aku yakin bahwa ada dia yang tertulis namanya di lauh mahfudz -ku. Seseorang yang tertakdir melengkapi sisa perjalanan duniaku, dan membersamaiku di jannah -Nya kelak. Diakah kamu? Asaku ku luruh sebatas kagum. Jika kelak tertakdir kita, akan ada pertemuan yang indah. Aku percaya. Jika dia bukanlah kamu, semoga warna yang ku diamkan bukanlah pekat yang mengerubungi hati. Bukan pula racun yang menenggelamkan cinta hakiki. Biar aku lebih banyak belajar. Menunggu adalah bagian dari per
Lampu-lampu jalan. Temaram. Malam. Rindu. Pulang.

Musim gugur

Di negeri kami tak ada musin gugur. Namun dahan-dahan meranggas, menggugurkan daunnya. Mungkin karena pohon-pohon sudah tua. Para pembersih jalan dengan baju dan peralatan seadanya, satu-satu menyapu daun yang berserak. Bertaruh dengan peluh dan terik. Barangkali karena kita lupa dengan petuah lama. Kaya miskin adalah tentang materi, tetapi sederhana adalah sikap. Dua hal yang tak bisa disandingkan seenak jidat. Di negeri kami memang tak ada musin gugur. Namun dahan-dahan meranggas, menggugurkan daunnya. Mungkin karena pohon-pohon bosan menjadi teduh yang tak di anggap.
Bolehkah aku meminta dia? Bolehkah aku menyebut namanya pada pinta?