Daisy. Hujan. Langit. Malam. Perjalanan. Senja. Semesta.
|| Jika mimpimu tak mampu membuatmu semakin dekat dengan Allah, maka mungkin mimpimu tak sebesar itu.
need u'r shoulders to crying on
Get link
Facebook
Twitter
Pinterest
Email
Other Apps
-
Terima kasih untuk bahumu.
Terima kasih untuk kalimat itu.
Terima kasih mau menemaniku.
Terima kasih telah mendengarkanku.
Terima kasih untuk hari ini.
the book Ditemani mie goreng pedas plus telor mata sapi, 2 potong pisang goreng, 2 buah apel, belasan kelengkeng, 1 mug besar air putih. Kurang dari 24 jam, 349 halaman (belum termasuk catatan geng rame-nya) selesai juga. Awalnya mau di tangguhkan dulu setelah antrian “Shirah Nabawiyah” sampe “Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Utsmaniyah” selesai, atau paling tidak deadlinenya Ms. Calculator udah beres eksekusinya. Ya ampun, diluar rencana tergoda juga saat baca tuh resensi. Kisah dua belas Wallflowers (Sop, Tere, Anna, Happy, Sonia, Lea, Astrid, Fe, Tris, Sisil, Daisy, Pita) yang agak-agak desperate nyari sosok si Adam. (bukan Uda Adam ye,,) secara udah kepala tiga semuanya. Dua belas-dua belasnya, bukan salah satunya. Ditemani juga sama belasan lagu, dari nasyidnya Brothers sampe Baby-nya Justin Bieber. Diiringi “Wanita Yang Kau Pilih”nya Teh Oca waktu si Kampret Legend melamar Tere. Di kebun teh, gerimis pula, romance… pengen gigit-gigit tuh buku… Akustikan “If you’re not the o
the book Baiklah. Ini bukan hobi baruku, namun sudah beberapa kali aku melakukannya. Menulis resensi atau lebih tepatnya menulis tentang hal-hal menarik tentang buku yang ku baca, tentang pelajaran yang ku ambil, tentang kisah yang berkaitan dengannya, tentang tokohnya, tentang alur ceritanya, tentang apa saja yang berkaitan dengan buku itu. Aku bukan penulis berbakat. Tentu saja. Namun aku menyadari, ternyata lebih mudah menulis daripada berbicara. Apalagi ditambah aku yang suka ciut nyali mendengar komentar negative orang lain. Uh! Mental kerupuk… ^^ Selamat pagi. Yang pasti aku menulis ini tidak saat pagi. Tapi buku yang kubaca kali ini memuat kalimat yang sama pada bab pertamanya. Selamat pagi. Untuk janji yang indah hari ini, untuk malam yang terlewati sebelumnya, untuk kisah dan harapan yang menggelayut diujung dedaunan. Tentang pagi bagiku. Kadang kala aku tak sempat mengucapkan selamat pagi. Sibuk dengan pikiranku yang melanglang buana. Menghembuskan nafas panjang mem
left spot (1) Favorite seat ^^ left spot (2) right spot (1) KMP Teluk Ambon ^^ on the way.. right spot (2) ~ Tanjung Marthafons one day... Jembatan Merah Putih akan berdiri tegak di tengah teluk indah ini :) speedboat yang numpang lewat ^^ Menuju Pelabuhan Ferry Galala KMP Gabus ^^ Pelabuhan Ferry Galala you have been to visit my beautiful country and enjoy the beautiful views like this.... Ambon, 30 Maret 2012
Comments
Post a Comment