yang ketiga kali

Mama sakit lagi. Jatuh lagi. Kepleset lagi. Yang ketiga kali.
Dan setiap kali itu terjadi.. aku gak ada. Maklum deh ya! Aku anaknya yang paling sibuk seantero adik kakak berlima. Gak ada di rumah dari Senin pagi sampai Jum’at malam. Walau Sabtu-Minggu di rumah, teteuuup.. ada ajah yang harus diselesaikan.
“gak capek?”
Aku hanya geleng-geleng (bukan triping) gak jelas.

Kali pertama dan kedua jatuh, kakinya bengkak! Tapi istirahat cuma sehari dua hari. Esoknya lanjut lagi sama jualannya.
“gak capek Ma?”
Giliran aku yang tanya, mama hanya menjawab: “lupisnya terlanjur di rebus”
Dan kali ketiga, waktu aku dengan dadakan pulang ke rumah barusan. Mama udah tiga hari gak jualan.
”kepleset di depan rumah”
Like always. Kakinya bengkak lagi, walau udah lumayan agak turun.
Pengen deh! Minta mama berhenti jualan. Berhenti kerja. Udah saatnya menikmati masa tua. Gak perlu lagi di susahin sama anak-anaknya yang unyu-unyu ini.

Mungkin kalau orang melihat, hidup kami serba cukup. Ya! Mama (juga papa) tak membiarkan anak-anak merasa kekurangan sedikit pun. Semua tercukupi, walau sedikit, tapi cukup.
Aku yang sudah bekerja hanya mengurangi sedikit beban mama. Tak lagi minta uang jajan apalagi uang transport. Biaya kuliah aku bayar dengan penghasilan sendiri juga biaya sekolah si bungsu. Cukup? Bahkan menurutku lebih dari cukup. Tapi mama masih betah bekerja. Untuk makan sehari-hari masih mengandalkan hasil jualan mama.

“insya Allah suatu hari bisa ke tanah suci”
“mau Ma? Buka saja tabungan khusus haji”
“jangan dulu. Kan mau beli rumah dulu”
“tabungan buat rumah sudah ada. Kalau pengen naik haji, kita buat lagi tabungannya. Jangan takut gak ada rezeki. Allah yang akan mengatur”

Mama dan mimpinya. Aku dan mimpiku. Dua hal yang sesungguhnya tak pernah bertentangan, hanya kadang tak menemukan arah yang sejalan.
Mama dan mimpinya. Sungguh! Menepikan sejenak mimpiku sepadan dengan meraih mimpinya. meski waktu akan terbilang lebih panjang. Meski pundak kadang terasa tak sanggup menahan beban. Kau tau Ma, apa yang menjadi mimpimu lebih dari cukup untuk bahagiaku. Dan setiap baktiku tak kan pernah cukup untuk membalas setiap kasihmu.

Lekas sembuh.
Jangan sakit lagi.
Jangan jatuh kepleset lagi.
Jangan lupa pakai kacamata kalau sedang bekerja.
Jangan kecape'an lagi. Banyak istirahat.

I do Ma. I love you with all my soul.
Semoga Allah menjagamu, melindungimu.
Semoga Allah memanjangkan umurmu. Aku ingin selalu menemanimu.
Seperti namaku yang tak pernah luput pada do’amu dan namamu (dan papa) yang tak pernah luput pada sujud panjangku.

17.01.2012

Comments

Popular posts from this blog

Friend Love Ship ~ Ifa Avianty

Senja Bersama Rosie ~ Darwis Darwis

Ferry Spot ~ KMP Tenggiri