Kuch Kuch Hota Hai
Saya juga gak tau kenapa tiba-tiba ingin membahas pokok bahasan yang satu ini. Mungkin karena terprovokasi kalimat Ms. Imbiciles di blognya. Kenapa bukan Aman? Dan seandainya Tina tidak mati, apakah Rahul akan menyadari cinta seorang Anjali?
Pertama,
Ini
hanya cerita fiktif. Terjadi di dunia nyata? Who knows! Sayangnya kehidupan
disekeliling saya tidak serumit itu.
Kedua,
Seandainya
Tina tidak mati? Anjali akhirnya bersama Aman? Dan seterusnya…
Maka
cerita fiktif ini tak lagi menarik bukan? Atau dari sisi perfilman, tak lagi
menjual. Sepertinya!
Tapi
Kakang Sahrukh tetep menarik kok #eh
Ketiga,
Bukankah
kisah cinta ini cukup adil?
Rahul
mendapatkan cintanya kepada Tina, and vice versa with Tina.
Anjali?
Pada akhir cerita juga memiliki cintanya, Rahul.
Aman?
Aman tetap bahagia karena Anjali akhirnya bersama Rahul.
Fair
enough, isn’t it?
Keempat,
Jika
masih tak adil juga untuk seorang Aman, paling tidak ia bukan pengenut principio
de Romeo-Juliet. Paling tidak, Aman tidak memilih untuk menenggak racun karena
tak dapat memiliki Anjali. He’s move on! :D
Paling
tidak, Aman memahami. Bahagia tak harus memiliki, dan memiliki belum tentu
bahagia #apasih
Kelima,
Became
Aman? Sayangnya saya tidak perlu jatuh cinta dengan cara seperti itu :p
Last
but not least,
Sekali
lagi, ini hanya cerita fiktif. Gak perlu di ributkan juga kali ya. Haha
Kalo
harus kait-kaitan sama takdir, apa mau dilawan coba!
Seperti
kata Bang Tere: belajarlah tentang cinta dari
kedua orang tua kita. Bagaimana mereka bisa menjalani cintanya hingga maut
memisahkan.
Pertanyaannya:
apakah sejatinya cinta harus diukur dari kematian salah satu atau bahkan
keduanya? Apakah Romeo-Juliet juga masuk golongan cinta sejati itu?
Aih!
Saya jawab lagi dengan kata Bang Tere yang lain: semakin sejati sebuah cinta, semakin mudah kamu melepaskannya.
*back
to film scenario
Cinta
Aman-lah yang ku kira lebih sejati. Sederhana saja jawabannya. Aman mampu
melepaskan.
Masihkah
tak adil karena Aman tak memiliki Anjali? Sayangnya Anjali, Rahul, bahkan Tina juga
belum tentu memiliki apa yang Aman miliki. Cinta (yang lebih) sejati dari
sekedar memiliki seseorang yang dicintai. Cinta yang berani menggapai
janji-janji kebaikan esok hari.
Saya
gak tau kenapa saya membahas ini, tapi yang pasti it still a good love story,
right? And it’s still fair! Jika dilihat dari sisi yang lain ;)
12.02.2013, 23:04
12.02.2013, 23:04
Comments
Post a Comment