Untukmu, seseorang yang begitu ku cintai karena ALLAH
Merah marun
Warnanya merah marun. Aku suka. Karena warnanya merah
marun. Bukan merah ‘saja’.
Ya! Aku juga suka. Aku suka merah marun. Karena lebih
romantis. Walau merah, ia tidak menyala-nyala.
Dindingnya terasa asing, juga langit-langitnya.
Padahal biru dan hijau soft itu masih sama. Juga putih
langit-langitnya.
Menuju kehilangan.
Perjalananku menuju kehilangan. Lautan lepas, biru, dan
lantunan ayat-ayat penuh mahabbah padaMU
Maafkan kami ALLAH… Ampuni kami ALLAH… Rahmati kami
ALLAH…
Aku mencintaiMU, walau diri ini tak berhenti menumpuk
dosa.
Bumi bergoncang,
Para malaikat turut mendoakan…
Ketika kamu berjanji dihadapan ALLAH, maka siapa tempatmu
bernaung kecuali DIA?
Bumi bergoncang,
Para malaikat turut mendoakan…
Barakallahulaka wa baraka’alaika wa jamaah bainakuma fii
khair…
Aku melihatnya.
Genggaman tanganmu padanya. Erat. Biasanya adalah aku.
Tapi aku tau,
Dia akan menjagamu, bersamamu, ketika mungkin, aku tak
ada disana…
Pelukanmu,
Lebih lama dari biasanya.
Entah apa yang kau pikirkan, atau ingin kau ucapkan.
Aku mencintaimu karena ALLAH.
Aku percaya kamu bersama orang yang tepat.
Yang mencintamu karena ALLAH, yang menjagamu, yang
bersamamu.
(sekali lagi)
Ketika mungkin aku tak ada disana…
*aku masih kehilanganmu
Ambon, 07 Januari 2012
Comments
Post a Comment