Cahaya Bulan

akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap
sambil membenarkan letak leher kemejaku

kabut tipispun turun pelan-pelan di lembah kasih
lembah Mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin

apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra
lebih dekat
apakah kau masih akan berkata
ku dengar detak jantungmu

kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

cahaya bulan menusukku
dengan ribuan pertanyaan
yang takkan pernah ku tahu
dimana jawaban itu
bagai letusan berapi
bangunkan ku dari mimpi
sudah waktunya berdiri
mencari jawaban kegelisahan hati


Cahaya Bulan, Soe Hok Gie


Aku ingin semua kembali seperti biasa.
Aku, kamu, dia, kita.
Kembali seperti dulu.
Saat hari minggu terasa begitu lama. Saat takut tak pernah meraja. Saat lelah jatuh terhempas. Saat aku bebas berlari.
Kau tau bagaimana aku begitu ingin menghilang.
Lalu aku pun menangis di ujung telefon.
Kau bilang inilah jalan. Panjang. Berkelok. Menanjak. Dan aku tak boleh berhenti.

Bolehkah? Untuk kali ini saja, biarkan aku rindu. Biarkan ia mendalam dan merindingkan seluruh romaku.

kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

Comments

Popular posts from this blog

Friend Love Ship ~ Ifa Avianty

Senja Bersama Rosie ~ Darwis Darwis

Ferry Spot ~ KMP Tenggiri