Ia, bukan waktu sisa
Dakwah adalah prioritas. Bukan waktu sisa.
Sudahkah kita? Atau rutinitas itu adalah hanya pengisi
waktu luang dari segala aktivitas lain diluar sana.
Pernahkah ia? Dijadikan yang utama, bukan sisipan dikala
sempat saja.
Kadang kita lupa, kitalah yang membutuhkannya. Ia tak
butuh kita. Ia akan tetap berjalan seperti biasanya. Bersama mereka
yang tulus mencintainya, membersamainya, dan tak lelah meski 24 jam nampaknya
tak bersisa untuk semenit waktu mengistirahatkan raga.
Sudah sampai mana kita? Saya?
Comments
Post a Comment