Energi Dakwah

Banyak orang yang keheranan. Ini anak kok gak ada capeknya.
Senin sampai jum’at, pergi pagi pulang petang. Habis maghrib juga kadang masih ada ‘pekerjaan’. Sabtu minggu juga gak di rumah kecuali untuk nyuci tumpukan pakean seminggu berjalan. Rumah kadang-kadang jadi tempat singgah saja, untuk mandi dan istirahat, makan hanya makan malam saja yang disempatkan. Haha, sibuknya ngalahin presiden.

Ngapain saja? Ya.. itu-itu saja. Rapat. Kajian. Dengerin ceramah, diskusi. Yang semua materinya tentang Agama dari a sampai z. Satu lagi yang gak boleh di-alpa-kan. Melingkar. ;)
Itu semua belum termasuk dengan agenda dadakan yang tiba-tiba harus dilaksanakan. Termasuk jadwal kuliah yang kadang-kadang nubruk dan kemudian di absenkan <-- jangan di contoh :D
Baiklah.. mungkin nampaknya tak sesibuk itu, hehe

Rutinitas itu yang mungkin membuat orang terdekat sering kali bertanya. Terutama Mama (uhibbukufillah Umi :*)
“Gak capek?” yang dari awalnya ngomel-ngomel, hingga akhirnya diam saja ketika saya dengan santainya ganti baju lalu pamitan. Walau kadang masih ‘protes’, tapi toh Mama sudah mulai memahami ‘kesibukan’ itu. Kesibukan yang menuntut seseorang untuk memberikan seluruh waktunya hingga kadang tak tersisa untuk dirinya sendiri... :’)

Dua hari lalu akhirnya saya juga bertanya pada diri sendiri. “kok gak capek ya?”. Dan saya tidak memenemukan jawabannya *jitak
Sebaliknya, semua rutinitas itu malah membuat saya merasa ‘penuh’. Ah, sulit sekali mendefenisikan perasaan itu #cieeeeh
Seperti tidak ada capeknya sama sekali, memang terkadang fisik minta istirahat sebentar, tapi tetap tak sanggup menghentikan langkah.
Entah. Ada yang bisa mendefenisikannya? Bila harus dibandingkan dengan duduk diam di rumah, menikmati film dan membaca buku, tetaplah tak sama ketika terjun langsung dalam rutinitas. Tak ada jenuh, tak ada bosan, malah bertambah energi untuk melangkah dan sepertinya... ketagihan... hihi..

Energi ketika melihat anak-anak TPQ yang rusuhnya luar biasa, yang kalo baca do’a harus sambil teriak-teriak, Allah Maha Mendengar dek.. T_T
Energi ketika melihat adik-adik Mentee yang seperti mercon kalo sudah bertanya, yang kadang kala pertanyaannya bikin saya bingung harus jawab apa.
Energi ketika berdiskusi dengan orang-orang hebat untuk menyatukan langkah, memberikan kontribusi walau sedikit untuk keberlangsungannya.
Energi ketika berkumpul dengan kakak dan sahabat tercinta, mengaji, mengkaji, berdiskusi, saling menyapa tentang kabar seminggu terakhir, aih... rindu sekali... :’)
Energi ketika Allah memberikan waktu untuk bertemu dengan-Nya 5 kali sehari. Membaca ayat-ayat cinta-Nya.
Semua itulah energi bagi saya pribadi. Terkadang memang setan suka saja untuk menggoda, tapi rindu untuk bersua selalu mampu mengalahkannya.
Semua itulah energi. Untuk bertahan, untuk membersamai, untuk menjadi bagian dari semua langkah ini.
Semua itulah energi. dan sebut saja ia: Energi Dakwah :’)

Comments

Popular posts from this blog

Friend Love Ship ~ Ifa Avianty

Senja Bersama Rosie ~ Darwis Darwis

Ferry Spot ~ KMP Tenggiri