“Karena kita beda. Aku benci kalimat itu.”
“Kau ini, datang jauh-jauh hanya untuk mengomel.”
“Kenapa beda itu jadi ukuran? Seolah-olah ada tembok. Semakin tinggi
temboknya jika perbedaannya semakin banyak. Semakin gak boleh bersama.”
“Kau lucu saat mengomel.”
“Mengapa ukurannya harus sebanyak apa kesamaannya?”
“kau tau bagaimana bentuk wajahmu saat mengomel?”
“kenapa manusia menjadikan perbedaan sebagai pemisah?”
“Matamu akan membesar, seluruh otot pipimu bergerak mengikuti irama
ocehanmu, lalu sesekali wajahmu akan memerah saat kau menahan marah.”
“kenapa dua orang yang berbeda harus berpisah?”
“Meski sesungguhnya kau tak pernah benar-benar marah. Kau hanya
seseorang yang selalu kritis akan sesuatu yang nampak tak nyaman dimatamu.”
“Kenapa harus ada perbedaan?”
“Dan kau tak akan berhenti bertanya sebelum aku mulai menjawab. Iya
kan?”
“Jawab saja pertanyaanku Mas...”
“Dari sudut mana kau melihat perbedaan?
Jika kau melihat perbedan sebagai pemisah, jurang dalam yang akan
membuatmu jatuh, maka perbedaan akan membuatmu tak belajar apapun darinya kecuali
jarak.
Sekarang bayangkanlah jika semua orang sama sepertimu. Maniak buku,
chocolate addict, pencinta matematika, cerewet, dan seterusnya, apa yang akan
kamu dapat kecuali bosan.
Belajarlah pada perbedaan adik kecil....
Berbeda akan mengajarkanmu tentang berjuang, mencintai apa adanya, menerima,
dan menghargai orang lain, terlebih lagi kau akan belajar mencintai-Nya.”
“Tapi mereka menjadikan perbedaan sebagai alasan berpisah.”
“Mungkin itu bukan alasan utama. Mungkin mereka hanya tak paham
bagaimana menyatukannya. Atau mungkin perbedaan itu tak mengajarkan mereka
untuk semakin mencintai-Nya.”
“Apa kau akan mencari yang berbeda denganmu?”
“Tidak. Tentu tidak. Aku akan mencari yang menerima perbedaan sebagai
jalan untuk menuju pada-Nya. Hakikatnya kau hanya perlu mencari seseorang yang
mengantarkanmu untuk mencintai-Nya, jika sudah seperti itu, maka tak ada lagi
yang namanya perbedaan, yang ada hanyalah tujuan bersama.”
“Terima kasih.”
“Jadilah saja dirimu. Jika seseorang datang dan memutuskan mencintaimu,
pastikan saja bahwa dia akan mengajakmu bersujud pada-Nya, jika tidak, dia akan
hanya akan membuatmu menjadi orang yang berbeda dari dirimu sekarang.”
Comments
Post a Comment