Untuk adik-adikku yang manis.
Hai dek. Apa kabar?
Haduh.. padahal baru saja
kemarin kita bersama seharian full. Tapi aku sudah kangen kalian lagi. :’)
Ingin sekali banyak bercerita
pada kalian..
Tapi setiap kali bertemu,
aku-lah yang kalian jadikan tempat bertanya ini-itu, dari yang paling kritis,
atau sekedar bertanya tugas sekolah.
Pundakku-lah yang kalian
jadikan tempat bersandar ketika duduk bersama. Tanganku-lah yang kalian rangkul
ketika berjalan. Aku-lah pendengar kalian yang paling cerewet memarahi kegilaan
kalian lalu kemudian menertawakannya. Dan aku-lah yang kalian panggil kakak
bukan?
Yah.. kalian-lah yang membuat
hidupku jadi remaja lagi. Hehe, padahal kalian tau umurku tak pantas untuk
bertingkah gila, namun rasanya tak asik kalau harus senyum standar tanpa
cekikikan :’D
Tawa kalian-lah yang kujadikan
tempat bersandar. Rasanya semua lelah jadi hilang seketika. Semua masalah
bertemu jalan keluarnya. Semua persoalan bertemu jawabannya.
Rasanya senin menuju jumat
begitu lama, dan sabtu minggu, berlalu secepat itu saja. Kalian buat hari
seninku semakin galau saja. Haha :D
Dek, senangnya kakak melihat
bagaimana kalian bertemu dakwah, ya.. ketika dakwah itu menyentuh sedikit hati
kalian saat ini. Yang kakak sadari kemudian adalah kalian akan bertemu dengan
dinamikanya, warna-warninya, dan mungkin saja jenuh akan menghampiri ketika
kalian (tanpa sengaja atau tidak) terjun kedalamnya. Kalian akan melewatinya
dek, dan kakak ingin bersama kalian selama itu. Jangan pernah merasa sendiri,
jangan malu menjadi berbeda. Biar saja dunia berkata apa karena Allah akan
tetap cinta. Iya kan? :’)
Dek, tetap istiqomah ya..
dengan jilbabnya, dengan niatnya. Percaya kan kalau Allah akan menolong setiap
hamba-Nya yang menolong agama-Nya?
Tetaplah menjadi adik-adikku
yang paling manis. Yang mampu mengubah dunia dengan senyum ceria kalian.
Oh, ya… maafkan kalau belum bisa
menjadi kakak yang baik buat kalian.
But I do dear. I love you
cause Allah…
Comments
Post a Comment