Sepenggal Hati Yang Kau Bawa Pergi
“dek, hasil lamaran kemarin, 3 bulan lagi kakak menikah” “ALHAMDULILLAH. Selamat ya kak. Moga lancar.” “terima kasih. Doain ya dek” “pasti kak. Selalu.” *** “dia siapa kak?” “kakak juga belum kenal baik dek. Dia masih ada hubungan saudara sama Tante Ida. InsyaALLAH Tante Ida cukup mengenal baik sosoknya. Jadi ya… jalani saja.” “hmm….” Entah harus dari mana aku memulainya. Entah bagaimana juga menceritakannya. Obrolan pendek dengan kak Rani begitu aku ingat. Sejujurnya pada saat itu aku ragu. Namun di saat yang bersamaan aku bersepakat dengan kak Rani. Tante Ida adalah orang yang dapat dipercaya. Maka akupun mengucap syukur untuk semua ini. Aku tak tau namanya. Tak pernah melihat sosoknya. Maka akupun tak pernah bertemu dengannya secara langsung. Seminggu sebelumnya Tante Ida datang dengan “kabar gembira” untuk kak Rani juga keluarga besar kami. Tentang dia yang akan menjadi bagian dari keluarga ini dan kehidupan kak Rani selanjutnya. Kak Rani. Seharusnya kalian terlebih ...