review 9 tahun.....
Sejenak kembali ke masa 9 tahun silam… Pagi itu semua masih terlihat biasa. Pukul 3 dini hari saat melaksanakan rutinitas harian. Asalkan anak-anaknya tetap bisa sekolah dan makan. Dapur beralas tanah, berdinding dan berjendela kayu. Untuk pagi yang biasa itu, maka semua akan terlihat seperti biasa. Pukul 6 kurang. Saat berangkat menuju pasar membawa tumpukan jualan yang siap diedarkan. Berharap hari ini bisa laku keras. Jum’at cerah. Namun sakit hari itu membuatku tidak berangkat sekolah dan terbangun saat mendengar suara teriakan nenek. Ada apa? Maka jum’at itu berjalan cepat. Terjatuh di kamar mandi, lalu ia di papah ke kamar. Lesu. Lemas. Bisu. Wajah keriputnya. Tubuh ringkiknya. Senyumnya yang tetap hangat walau miring. Miris. Bahkan makanpun harus di suapi. Kaku. Sekilas aku mengintip di balik tirai kamar. Dia sedang disuapi bubur oleh mama yang meninggalkan jualan yang masih setengah di pasar. Sempat terlihat dia melirik dan tersenyum (senyum akhir) padaku. Segera saja ku t...